Senin, 13 Desember 2010

ZENIUS, SARANA BELAJAR TERCEPAT

Selama ini kita selalu dihadapkan dengan berbagai masalah dalam meraih hasil yang maksimal dari pembelajaran. Alasan tertentu yang terkait dengan hal teknis maupun non-teknis seringkali menjadi penghalang untuk mencapai hasil tersebut. Ada yang karena merasa tidak mampu lalu menganggap hal itu sulit dicapai sehingga muncul rasa pesimis lalu tidak ada usaha untuk mengatasi kesulitan itu.
Dalam dunia pendidikan hal ini sering terjadi. Sikap mental yang buruk akan menjadi gangguan terbesar bagi siapapun dalam melakukan pembelajaran. Sikap ini muncul karena belum pernah ditemukan suatu konsep tepat yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan belajar. Selama ini yang kita ketahui adalah konsep yang mengharuskan kita untuk belajar tapi kita tidak pernah diajari tentang cara belajar yang benar. Indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana konsep belajar itu efektif adalah hasil dari evaluasi. Nah, dengan konsep yang seperti itu, hasil yang didapat juga tidak dapat dikatakan baik. Bahkan, dianggap tidak sesuai dengan hasil objektif yang diharapkan.
Dengan hasil yang demikian, maka sebuah ironi apabila hal tersebut masih dipertahankan. Banyak dari pelaku pembelajaran belum menyadari akan hal yang membahayakan mentalitas mereka. Mentalitas yang selalu menekankan agar mereka belajar untuk bisa mendapatkan hasil maksimal dalam evaluasi sehingga mereka tidak mengerti tujuan yang sebenarnya dari proses belajar mereka.
Hal tersebut tiap tahunnya menjadi masalah tahunan ketika siswa-siswa sekolah menghadapi ujian akhir nasional. Pada semester akhir, siswa diharapkan untuk bisa menguasai materi sehingga diharapkan mereka siap secara teknis untuk menghadapi ujian. Untuk itu, sekolah mengadakan les tambahan yang bertujuan untuk memperdalam materi pelajaran. Pada waktu tertentu akan ada tes evaluasi dan hasilnya? ternyata sebagian besar atau bahkan hampir seluruh siswa dinyatakan belum memenuhi standar. Padahal waktu sudah banyak terkuras untuk pendalaman materi.
Lalu apa yang menjadi masalah? apakah karena gurunya tidak bisa mengajar dengan baik? mungkin. Tapi ternyata alasan utama dari terjadinya kasus tersebut adalah karena siswa tidak pernah diajarkan cara belajar yang benar.



Manajemen belajar yang kurang perencanaan inilah membuat kegagalan dalam ujian. Ketika materi disampaikan jarang diantara siswa yang mengulang materi yang mereka dapat DI RUMAH. Mungkin karena materi yang diberikan sangat banyak dan seharian mereka sudah melewati waktu dengan penuh kesibukan sehingga mereka merasa lelah kemudian tidak belajar. Kalau pun mereka belajar, waktu untuk sosialisasi akan harus dikorbankan mengingat materi yang harus mereka kuasai sangat banyak. Apalagi mereka juga mengahadapi ujian mandiri yang bersifat selektif untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi dan materi yang diberikan untuk tes tersebut tentu sangat berbeda dengan ujian nasional yang bersifat evaluasi. Padahal sosialisasi merupakan kebutuhan yang sangat sentral perannya dalam membentuk kepribadian. Hal inilah yang mengganggu mentalitas siswa ketika menghadapi ujian.
Bisa dibayangkan betapa stresnya siswa ketika mereka dituntut untuk menguasai materi yang demikian banyaknya dalam waktu yang sempit dengan mengorbankan kebutuhan sosialisasinya. Sehingga jangan heran siswa tetap saja menghalalkan segala cara agar mereka bisa lulus tanpa mempedulikan kualitas. Inilah dampak negatif dari konsep pembelajaran yang tidak pernah mengajarkan siswa untuk bisa mendesain rencana belajar yang benar.

Lalu bagaimana kita seharusnya konsep belajar itu harusnya dibuat?

Zenius punya jawabannya. Dengan konsep pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD Multimedia yang memuat berbagai macam materi pelajaran mulai dari kelas 3 SD hingga Kelas 3 SMA yang disampaikan secara interaktif, membuat Zenius menjadi pelopor dalam membangun sistem belajar revolusioner. Konsep yang ada dalam CD ini, siswa tidak lagi dituntut untuk mengerjakan tugas atau latihan soal. Siswa cukup mendengarkan penjelasan dari mentor-mentor yang kompeten yang akan memberikan materi dengan pemahaman konsep. Dengan demikian, Zenius sangat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi karena pada dasarnya konsep adalah sebuah pondasi yang akan menentukan kekuatan penguasaan materi bagi siswa. Sehingga ketika konsep dasar sudah dikuasai, maka setinggi apa pun level persoalan yang terkait dengan materi sudah bukan menjadi masalah besar bagi siswa untuk menyelesaikannya. Seperti apakah konsep pembelajaran yang diterapkan oleh Zenius?

Silahkan simak tayangan demo pembelajaran Zenius dengan menekan gambar-gambar di bawah ini!
Dengan konsep belajar yang seperti itu, maka akan ada beberapa kemudahan yang didapat yaitu:
  • Siswa bisa belajar sesuai kebutuhannya
  • Siswa bisa memahami materi lebih cepat
  • Siswa memiliki mentor yang setiap saat siap untuk membimbing dalam belajar
  • Siswa memiliki waktu untuk sosialisasi karena memungkinkan untuk belajar kelompok
  • Siswa dapat mendapatkan materi lengkap bimbingan belajar dengan biaya lebih murah
  • Siswa dapat memutar ulang penjelasan dari mentor
Dengan berbagai macam keunggulan, maka konsep belajar Zenius merupakan kunci yang paling tepat untuk membimbing siswa dalam usaha mempersiapkan ujian nasional. Para pakar pendidikan yang terdiri dari para guru dan praktisi di bidang telah membuktikan bahwa inilah cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Mereka bahkan menyarankan agar setiap siswa memiliki sehingga mereka bisa menikmati proses belajar dengan baik sehingga dapat menyerap materi dengan baik. So, bila kamu ingin tahu bagaimana cara belajar, Zenius siap menjawab semuanya dengan solusi terbaik dan dikemas dalam konsep menarik.

Untuk pemesanan silahkan hubungi 085729755738 (ALFA)